Cerita Horor : Anakku Hanya Pulang Sebagai Arwah Penasaran (9)

#ANAKKU HANYA PULANG SEBAGAI ARWAH PENASARAN

#9

Bu Siti memandang wajah pak Masaid.

"Apakah benar itu bapak?."

Pak Masaid langsung berlutut di hadapan bu Siti.

"Maafkan bapak Bu, maafkan Bapak."

Maharani langsung menangis sejadi-jadinya.

Mereka semua menangis, momen haru yang sangat menyakitkan.

"Aku pergi bekerja karena bukan hanya saja tuntutan ekonomi, tapi aku ingin membahagiakan orangtua."

"Aku yang sudah menikahpun harus bekerja."

"Karna kamu Mas, karena Kamu." Ucap Maharani

Buwono tertunduk dan langsung menangis.

"Ketika aku akan pergi bekerja, aku tau kamu bersekandal dengan Suci."

"Dari mana kamu tau?." Ucap Suci.

"Bagaimana pun Perselingkuhan tidak bisa di benarkan." Ucap Maharani

Semua tertunduk dan sangat menyesali semua ini, rahasia inipun terjawab sudah.

Bu siti langsung berkata.

"Bapak tidak hanya menyakiti hati ibu, tapi hati Maharani juga."

"Dan aku tak menyangka Buwono kau setega itu."

"Ibu sangat kecewa sama Bapak, dan kalian semua.

Bu Siti langsung memeluk Maharani.

"Maafkan ibu sayang, maafkan ibu." Ucap bu Siti

Maharani langsung membalas pelukan ibunya.

"Aku sangat sayang ibu."

"Bu maafkan aku ya, kalo punya banyak salah."

"Kalo aku gak bisa kasih ibu cucu, selalu merepotkan ibu."

Mereka berdua berpelukan sangat erat.

"Ibu janji akan bersamamu selamanya sayang."

Semua orang disana menundukan kepala, mereka sangat menyesal.

Saat bu Siti memejamkan mata dan meresapi pelukan Maharani yang begitu hangat.

Tiba-tiba saja Maharani langsung menghilang dari pelukannya.

Semua orang keheranan.

"Maharani, Maharani." Ucap Bu Siti.

"Mbah, mana Maharani."

Mbah bungkuk hanya menundukan kepala.

"Mbah jawab Mbah." Ucap Buwono.

Mereka semua langsung mencari keberadaan Maharani.

Tok...Tok...Tok...

Suara pintu diketuk, mereka semua berlari ke arah pintu.

Saat membukakan pintu, Pak Rt itu berbicara sesuatu.

"Ada M*yat Pak, Bu." Ucap pak Rt.

Mereka semua berlari mengikuti Pak Rt.

Setelah sampai mereka di sebuah Sungai, betapa kagetnya mereka.

"Itu dia M*yatnya." Ucap Warga.

Warga sangat banyak, mereka semua berkumpul di Sungai itu.

Benar saja ada M*yat wanita di sungai itu yang kepalanya terbungkus kresek hitam.

Pak Mantri langsung memerintahkan Warga membawa M*yat itu ke tepian sungai.

Pak Mantri langsung membuka Kresek hitam itu.

Bu Siti, Pak Masaid, Buwono langsung mendekati M*yat itu.

Saat dilihat pak Mantri berbicara.

"Ini Maharani wanita yang hilang waktu itu, kemungkinan Jenazah sudah meninggal kurang lebih 4 bulan yang lalu, kemungkinan Maharani terombang-ambing di sungai."

Bu Siti langsung berteriak.

"Tidak mungkin, Maharani baru saja denganku."

Bu Siti langsung histeris dan menangis kencang.

Saat Buwono melihatpun benar itu adalah Maharani.

Buwono langsung memeluk Jenazah istrinya itu.

Warga juga menemukan sebuah Tas milik Maharani di pinggir sungai.

Di Tas itu terlihat sebuah Foto Maharani bersama Buwono.

Foto-foto bersama orang tuanya.

Dan yang paling mengejutkan adalah Sebuah Testpack bergaris dua, tanda Maharani sedang hamil, dan mengandung anak Buwono.

Buwono langsung menggoyang-goyang tubuh Maharani.

"Sayang bangun maafkan aku." Buwono menangis histeris.

Pak Masaid pun langsung memukul-mukul kepalanya, dia tidak menyangka itu Maharani.

Sekar dan Suci pun saling berpelukan, dia meresa bersalah atas semua ini.

Semua anggota keluarga sangat tidak menyangka, bahwa yang sebenarnya di rumah mereka bukanlah Maharani.

Tapi Arwah penasaran Maharani yang ingin mengungkap Kematiannya.

Warga langsung membawa Jenazah Maharani ke rumah Bu Siti.

Diikuti oleh Warga yang ingin mengurus dan menyaksikan prosesi pemakamannya.

Lantas siapa pemb*nuh Maharani?

-----
Bersambung 😊

Komentar