Cerita Horor : Anakku Hanya Pulang Sebagai Arwah Penasaran (6)
#ANAKKU HANYA PULANG SEBAGAI ARWAH PENASARAN
#6
Pagi pun datang. Semua orang di rumah itu terbangun.
Mereka semua berkumpul di ruang tamu.
"Ibu, Bapak, maafkan saya dan adik saya ya sudah diperbolehkan tidur disini." Ucap Sekar
"Oh iya gapapa Nak, kami senang jadi banyak orang." Ucap Bu Siti
"Ibu dan bapak akan pergi ke kota untuk urusan bisnis, paman Maharani disana menawarkan bisnis baru."
Mereka hanya terdiam, Maharani menyaut perkataann ibu nya itu.
"Kapan Bu?."
"Sekarang sayang."
Ibu dan bapak Maharani bersiap untuk pergi ke kota, mereka semua mengantarnya sampai depan.
"Bu peluk dulu bu, Cium dulu Bu, Bapak juga."
Ibu dan Bapak Maharani hanya tersenyum melihat putrinya itu.
"Ibu Hati-hati, dadah Bu."
"Bapak juga, dadah." Ucap Maharani
Ibu dan bapaknya langsung memeluk Maharani, enggan melepaskan pelukannya itu, seperti pelukan isyarat.
Mereka berangkat menuju kota dengan kendaraan umum.
Setelah mereka berangkat Sekar dan Suci pergi ke dapur.
Dan Buwono pergi bekerja.
"Maharani kaya Kunt*lanak ya hihihi." Ucap Sekar sambil tertawa.
"Bukak Kak, kaya Wewe gomb*l hahaha." Ucap Suci tertawa dengan puasnya.
Ketika mereka tertawa, Maharani berada di belakangnya.
"Lagi pada ngomongin aku ya?."
Sekar dan Suci kaget bukan kepalang.
"Tidak Mbak, kami tidak membicarakan Mbak." Ucap Suci.
"Sekar, kamu cuma numpang ya disini, jangan so gosipin tuan Rumah."
Mereka hanya terdiam, Mereka pikir Maharani telah pergi.
Saat mereka berbicara "Dasar Rempong" Maharani langsung menj*mbak kedua wanita itu.
"Auuwwww sakit Mbak." Ucap Suci.
"Apa kau bilang barusan wanita si*lan."
"Tidak Mbak, kami hanya bercanda." Ucap Sekar takut.
Mereka langsung di ser*t ke ruang bawah tanah.
"Apa kau bilang barusan." Ucap Maharani marah.
"Tidak Mbak."
Maharani langsung membenturk*n wajah Sekar dan Suci ke tembok ruangan itu.
"Apa maksud kalian datang kesini dan masuk dalam keluargaku."
Nafas mereka melemah, kepala mereka pusing.
"Jawab si*lan."
Maharani langsung menghemp*skan mereka ke bawah lantai.
Wajah Maharani langsung berubah total.
Wajahnya sangat mengerikan, Wajahnya g*song, Mulut nya meng*ngga lebar.
Kuku nya menjadi panjang dan hitam, Pakaian nya jadi lusuh dan basah.
Mereka berteriak sekencang mungkin.
"Aaaaaaaaaaa." Seketika Maharani langsung melempar mereka dengan sebuah sepatu.
Sepatu itu mendarat di kedua wajah wanita tersebut.
Mereka babak b*lur. Wajahnya sangat m*mar.
"Ayo bicara, kalau tidak bicara akan ku tambah siks*an kepada kalian."
"Siapa kamu sebenarnya." Ucap Sekar.
"Wanita yang akan membalas kan dendam pada orang-orang yang telah menyakitiku."
Maharani langsung menc*kik kedua wanita itu dan melemp*rnya ke sebuah ruangan kecil.
"Ampunnn, tolong."
"Tolong."
"Rasakan itu, balasan karena kau telah menghinaku."
Mereka berdua langsung tidak sadarkan diri, dan Maharani langsung pergi entah kemana.
------
Sore hari pun tiba, Mbah bungkuk datang bersama Buwono karena ingin bertemu dengan pak Masaid dan Bu Siti.
"Mbah aneh deh, kadang-kadang hujan, tapi kadang-kadang enggak." Ucap Buwono.
Mbah bungkuk hanya diam tidak menjawab.
"Kemana Maharani?." Ucap Mbah bungkuk
"Ada Mbah."
"Coba panggilkan."
Buwono langsung memanggil istrinya itu.
"Maharani, Maharani sayang kamu dimana."
Tidak ada yang menyaut perkataanya.
Mbah bungkuk langsung berbicara pada Buwono.
"Kau harus tau sesuatu."
"Apa Mbah?."
"Istrimu itu...." Belum saja Mbah bungkuk berbicara ada seseorang yang berteriak sangat kencang.
"Jangan ikut campur urusanku." Teriak wanita itu.
Tubuh mereka di hemp*skan ke dinding rumah itu.
"Auuwww sakit." Buwono langsung memegang dadanya.
Mbah bungkuk yang lemah berusaha berdiri.
"Pergi kau, kau tidak layak disini." Ucap Mbah Bungkuk.
Wanita itu semakin marah, dia langsung memporak-porandakan rumah pak Masaid.
"Aaaaaaaaaaaaa." Teriak wanita itu.
Dia sangat marah.
Mbah bungkuk langsung mengeluarkan sesuatu, sebuah penangkal mahluk halus, dan melemparkan nya ke arah suara itu.
Tiba-tiba suara itu hilang dan keadaan kembali normal.
Buwono dan Mbah bungkuk berusaha berdiri.
"Aku hanya mewanti-wanti padamu Buwono." Ucap Mbah bungkuk.
"Apa maksudnya Mbah." Ucap Buwono.
"Orang terdahulu menganggap Roh orang yang meninggal akan menyerupai orang itu sendiri, bisa di sebut arwah itu penasaran."
"Bahkan, dia akan meminta minum, meminta makan, seperti orang biasanya.
Dan jika dia telah menunaikan balas dendamnya kepada si pemb*nuh maka dia akan terbang kembali ke alamnya."
"Mbah aku tidak mengerti Mbah."
"Kau harus selesaikan ini."
"Ini ambil kalung ini, pakai lah jikalau kau ingin tau yang sebenarnya, dan aku titip beberapa kalung lagi untuk pak Masaid, Bu Siti dan yang lainnya." Ucap Mbah bungkuk.
Mbah bungkuk langsung pergi tergesa-gesa dan meninggalkan Buwono sendiri.
-----
Baru belajar, mohon maaf bila ada kata yang bikin pusing dan belepotan ya dear.
Bersambung 😊😊
Komentar
Posting Komentar