Cerita Horor : Anakku Hanya Pulang Sebagai Arwah Penasaran (10)
#ANAKKU HANYA PULANG SEBAGAI ARWAH PENASARAN
#10
Jenazah Maharani sudah tiba di rumah pak Masaid.
Bu Suci langsung memeluk tas Maharani.
Warga disana sangat merasakan apa yang di rasakan keluarga pak Masaid.
"Jenazah ini ternyata sudah di awetkan terlebih dahulu, dibagian-bagian tubuhnya ada banyak luka b*kar, dan tentu saja jenazah Maharani saat ditemukan masih bisa di bilang utuh.
Dan Maharani belum lama di dalam sungai, sekitar 1 minggu, jadi Maharani sudah lama meninggal tapi masih di awetkan."
"Hanya saja di lehernya terdapat bekas tali, dan saya belum bisa menyimpulkan motif pembun*han Maharani, karena banyak kejanggalan di kasus ini.
Kalau ada bek*s tali di leher kemungkinan Maharani b*nuh diri, tapi mengapa bisa diawetkan, ini bukan hanya satu pelaku, tetapi lebih dari satu." Ucap Pak Mantri.
Warga yang berada disini bergidik ngeri, sangat ngeri. Kasus Maharani masih menjadi teka teki.
Semua anggota keluarga Maharani tidak percaya, apalagi sang Ibu.
Buwono langsung melihat Jenazah Maharani, benar saja di pipi kanannya dia mengalami luka b*kar yang sangat mengerikan.
Dan saat jenazah Maharani akan di mandikan, banyak sekali bekas luka b*kar.
Bu Siti yang menyaksikannya langsung tidak sadarkan diri.
Buwono sangat terpukul atas kejadian ini, dia mengelus-ngelus perut Maharani.
Membayangkan calon bayinya itu, yang akan menjadi penerusnya.
Dan Maharani sangat Terlihat cantik, persis saat dia bertemu pertama kali dengannya.
Setelah dimandikan, Pak Masaid dan Buwono akan langsung menguburkan Maharani malam itu juga.
Warga yang telah bersiap langsung berangkat ke tempat pemakaman.
Disana Warga sekitar menangis, karena tidak menyangka bahwa Maharani telah tiada.
Suci dan Sekar pun menangis ketika Maharani berada di liang lahat.
Sang suami dan ayahnya terjun langsung menguburkan Maharani.
Sang Ibu tidak ikut ke pemakaman karena tidak sadarkan diri.
Buwono dan Sang Ayah berpamitan dan mendoakan Maharani di dalam liang lahat.
Prosesi pemakaman pun berjalan lancar.
Warga disana banyak yang mendoakan Maharani.
Semua orangpun Bubar ke rumah nya masing-masing karena telah selesai.
Buwono tetap masih berada di pemakaman, bersama Mbah Bungkuk.
"Ini belum selesai, Nak." Ucap Mbah bungkuk.
Buwono hanya tertunduk, dia tidak bisa membayangkan hidup tanpa istri tercintanya itu.
"Ini akan menjadi sebuah Misteri, kem*tian Maharani tidak ada yang tau." Mbah Bungkuk langsung menepuk pundak Buwono dan langsung mengajaknya pulang.
Buwono dan Mbah bungkuk langsung bergegas pulang.
Di Rumah pak Masaid, Buwono, bu Siti, Pak Masaid dan yang lainnya masih dalam keadaan berkabung.
Bu Siti langsung masuk ke kamar Maharani, Dia terus-terusan menangisi kepergian Maharani.
Tiba-tiba terdengar suara memanggil dirinya.
"Ibu...Ibu...".
Bu Siti langsung menoleh kebelakang, Bu Siti ini merasa bahwa Maharani masih ada.
Saat bu Siti mendekat ke arah suara di dekat lemari milik Maharani tiba-tiba saja.
"Bruuuukkk." Sebuah benda terjatuh dari atas lemari.
Sang ibu membawa benda itu, terlihat benda itu sebuah kotak kecil berwarna coklat yang di balut kain hitam.
Saat di buka oleh sang ibu ternyata isinya adalah Sebuah Sobekan Foto.
Wajahnya tidak terlihat jelas, sang ibu langsung menyimpannya dan akan menunjukan esok pagi kepada Mbah Bungkuk.
Bu Siti tau bahwa Mbah bungkuk akan senantiasa Membantunya.
Sang ibu berpikir bahwa ini adalah sebuah isyarat untuk mengungkap sang pembun*h Maharani.
-----
Bersambung 😊
Komentar
Posting Komentar