Cerita Horor : Anakku Hanya Pulang Sebagai Arwah Penasaran (2)
#ANAKKU HANYA PULANG SEBAGAI ARWAH PENASARAN
#2
Hah? Siapa dia?
Seketika ada yang menepuknya dari belakang.
Saat dia menengok kebelakang.
"Astagaaaaa."
"Mbak Maharani, kaget tau."
Maharani mengejutkannya.
"Aku sudah berbicara padamu, bahwa aku bukanlah kakakmu ya Suci."
"Mbak bilang apa? Maksud nya apa?."
"Kau hanya harus banyak-banyakin sadar diri deh, aku ini anak tunggal."
Ketika Maharani berkata seperti itu tiba-tiba.
"Brukkk" pintu kamar Suci di dorong sangat keras.
"Apa-apaan kau Maharani, kau pulang hanya membuat onar saja, dia ini adikmu." Ucap Buwono Marah.
"Mana buktinya kalau dia adikku?."
Buwono langsung menarik Suci dan membawanya pergi.
"Dasar wanita pembuat onar, kau ingin bercerai dariku silahkan saja."
Maharani hanya terdiam, merenungkan apa yang harus ia lakukan nanti.
Maharani berjalan menuju ruang Tamu.
Disana banyak sekali foto-foto Maharani waktu kecil.
Bersama ibu dan ayahnya.
Maharani menangis sambil berkata.
"Ingin aku kembali lagi kesana."
"Ingin aku bersama kalian lagi menghabiskan waktu."
"Ingin aku membahagiakan kalian, Ibu dan Ayah."
"Aku tidak kuat, aku tidak kuasa jikalau nanti kalian tau tentang diriku sebenarnya."
"Ketika kalian menemukan Suci di tengah jalan aku sangat senang."
"Simpati kalian terhadap Suci memang patut di acungi jempol."
"Mau tak mau harus ku terima dia."
"Dan terpaksa aku bergelar menjadi Kakak."
"Siapa yang mau menjadi kakak wanita itu."
Maharani terjatuh ke lantai.
Air matanya bercucuran, sampai-sampai Maharani tertidur.
Sang Ibu dan Ayah datang.
Melihat Maharani teringat gadis kecilnya itu sewaktu kecil, Maharani suka tidur dilantai tanpa alas.
Sang ayah menggendong Maharani.
"Gadis kecilku yang cantik, kami berdua mencintaimu."
-------
Buwono dan Suci pergi ke sebuah kebun.
"Mas si Rani itu apaan sih." Ucap Suci kesal.
"Dia gak mau banget menerima aku sebagai adik angkat nya, dan hanya ingin bergelar sebagai anak tunggal."
"Aku harus drama apalagi mas di depan Rani, agar aku ini di terima oleh Rani."
"Memang kau ini hanya adik angkat, dan tidak akan selamanya Bu siti dan Pak Masaid menerimamu."
"Kan Maharani sudah pulang, kau tidak boleh merebut posisinya." Ucap Buwono.
Suci sangat kesal, dia tak terima atas perlakuan kakak nya itu.
Dia akan melabrak kakaknya itu dan membuat perhitungan.
-----
Di rumah,Ayah ibu Maharani tertidur di sebelah kanan dan kiri Maharani.
Maharani terbangun.
"Ibu, Ayah." Rani kaget karena Ayah dan Ibunya tidur disebelahnya.
"Eh sayang ibu sudah bangun." Ayah dan Ibunya menggelitiki nya.
"Ibu, Ayah Auww geli ibu." Mereka semua tertawa
"Aku ini sudah besar bu, bukan anak kecil lagi."
Suci dan Buwono langsung bergegas mendobrak pintu kamar Maharani.
"Dasar kau wanita si*lan , tak tau diri."
"Wanita...." Seketika tanpa sadar Bu Siti dan Pak Masaid ada disana. Suci menghentikan perkataanya.
"Bicara apa kau sangat lantang." Ucap Pak Masaid.
"T-t-tidak yah, maksudku bukan pada Mbak Maharani."
"Kau tidak tau dirimu siapa, kau harus sopan kepada Maharani dia anakku." Ucap Bu Siti.
Seketika Suci terdiam dan pergi.
Dia sangat kesal.
"Si Maharani ngapain pulang sih."
"Kalau gini kapan aku bisa dapat Warisan atau Hartanya pak Masaid."
Tiba-tiba Maharani datang menamp*r Suci.
"Bicara apa kau ini, kau ingin mendapat warisan dari ayah ibu ku? Kau ini siapa."
"Mbak, Bukan gitu maksudnya Mbak."
Tiba-tiba Suci di c*kik oleh Maharani.
Dia mencengkram juga tangan Suci sangat kuat cengkramannya.
"Wanita sepertimu tidak pantas hidup."
"T-t-tolong."
Suci di hempask*n ke dinding kamarnya itu.
Seketika Suci tidak sadarkan diri dan Maharani langsung keluar dari kamarnya.
Tiba-tiba Buwono datang.
"Maharani kau dari mana?."
"Aku lihat Suci, dia lagi tidur."
Ketika Suci terbangun dia melihat Buwono ada disampingnya.
Suci langsung memeluk Buwono dan berkata.
"Mas aku di c*kik Mbak Rani Mas."
"Dia menghemp*skan ku ke dinding."
"Lihat ini mas ada bekasnya."
Buwono hanya diam sambil berkata.
Kau mimpi ya, jelas-jelas kau sedang tidur di ranjang.
Suci langsung mengecek semua tubuhnya, benar saja dia tidak apa-apa.
"Beneran mas Mbak Rani itu sangat jahat."
"Aku melihat Mbak Maharani berjalan menembus dinding."
"Kau ini ngalantur ya? Mana mungkin Rani kayak set*n." Buwono hanya tertawa.
Buwono langsung pergi lagi untuk bekerja.
Suci langsung bergegas ke dapur untuk makan.
Ketika dia ingin pergi ke dapur, tiba-tiba.
"Aaaaaaaa, Mbak makan daging ment*h."
Suci melihat Maharani memakan daging ment*h.
Seketika Suci mundur kebelakang, dan Mbak Maharani tertawa melengking sangat mengerikan.
"Hihihihihihihi."
Suci langsung berlari dan bertabrakan dengan seseorang, saat dia melihat.
"Aaaaaaaaa." Dia melihat Maharani yang sudah pulang dari pasar.
"Kau kenapa Suci?."
"Bukannya Mbak....."
Ketika Suci melihat Maharani dan dia melihat bahwa Maharani itu tiba-tiba wajahnya sangat mengerikan.
Mulut nya meng*nga lebar.
Wajahnya gos*ng.
Sangat mengerikan, tiba-tiba saat Suci ingin berlari tangan nya di tarik oleh Maharani.
"Mau kemana kamu."
Tiba-tiba Maharani tersenyum dengan bibir sob*k nya itu.
"Aaaaaaaaa".
Seketika Maharani menj*mbak Rambut Suci dan melemparnya ke ruang bawah tanah.
Seketika Suci tidak sadarkan diri.
*******
Kelanjutannya mohon menunggu🥳
Komentar
Posting Komentar