Cerita Horor : Anakku Hanya Pulang Sebagai Arwah Penasaran (7)
#ANAKKU HANYA PULANG SEBAGAI ARWAH
#7
Pagi pun tiba, Sekar dan Suci tidak terlihat dari kemarin.
"Sekar dan Suci kemana ya sayang?." Ucap Buwono.
"Gak tau Mas." Ucap Maharani.
Buwono tanpa sengaja memakai kalung dari Mbah Bungkuk.
"Bruukk" Maharani langsung jatuh tersungkur dan mundur dari hadapan Buwono.
"Kenapa Sayang?."
Buwono langsung membantu Maharani berdiri.
"Jangan mendekatiku Mas, aku mohon."
Maharani langsung pergi ke kamarnya, dan Buwono pun menyusul dengan melepas kalung itu.
"Sayang tunggu aku."
Tok...Tok..Tok..
Belum sempat Buwono masuk ke kamar, datanglah Mbah Bungkuk, Bu Siti dan Pak Masaid.
"Lho kok bisa berengan sama Mbah bu?."
"Saat kami perjalanan pulang, Ibu di suruh Mbah bungkuk untuk cepat-cepat pulang."
"Benar, kira harus selesaikan ini." Ucap Mbah bungkuk.
Mereka langsung masuk ke dalam Ruang tamu.
"Ibu, Bapak, Buwono maaf saya bukan ingin mengganggu, tapi kalian harus tau ini."
"Apa Mbah?." Ucap Pak Masaid.
Tolong tutup mata kalian, aku akan membuka mata batin kalian, jika kalian tidak kuat langsung pakai kalung ini.
Mereka semua langsung menutup mata.
Mbah Bungkuk berkomat kamit membacakan Mantra.
"Buka Mata kalian."
"Gak ada yang aneh kok Mbah." Ucap Bu Siti.
Tiba-tiba Mbah Bungkuk langsung memanggil Maharani.
"Maharani Keluarlah."
Maharani keluar dari kamarnya, dan sontak saja mereka semua terperanjat.
"Aaaaaaaaaa, siapa dia." Ucap Bu Siti
"Astaga sangat mengerikan, siapa dia, dan mau apa dia?." Ucap Buwono
Maharani langsung keluar dengan Wajah yang sangat Gos*ng, pakaian lusuh dan Basah, bibirnya sob*k menembus pipi.
"Maharani, kau jangan berontak." Ucap Mbah Bungkuk.
"Apa maksudnya ini Mbah." Ucap pak Masaid.
"Aku tak percaya bahwa itu Maharani." Ucap Bu Siti.
Maharani langsung Menangis, bukannya iba orangtua dan suaminya sangat ketakutan.
"Aaaaaa, jangan mendekatiku." Ucap bu Siti.
"Ibu, bapak." Ucap Maharani
"Siapa kau." Bu siti menangis hingga tersedu-sedu.
Mereka semua berkumpul , karena tidak kuat mereka semua langsung menutup mata batin mereka.
Dan semua kembali normal.
Mereka semua langsung pusing dan tidak sadarkan diri kecuali Mbah bungkuk.
"Maharani, kau harus pergi, kau jangan disini."
"Aku hanya ingin balas dendam."
"Kepada siapa kau akan membalaskan dendam."
"Pada orang-orang yang membun*hku."
"Siapa orang-orang itu Maharani."
Maharani langsung marah, dia bergegas menuju ruang bawah tanah.
Mbah bungkuk mengejar Maharani.
Betapa kagetnya Mbah Bungkuk di kala melihat Sekar dan Suci berlumuran d*rah, dan wajahnya sangat parah.
Mbah bungkuk langsung membantu Sekar dan Suci berdiri.
Maharani langsung mencegah Mbah bungkuk untuk mendekati Mereka.
"Diam kamu, kamu tidak ada urusan denganku."
"Jangan begitu Maharani, kasihan dia." Ucap Mbah Bungkuk.
Maharani langsung meny*ret Sekar dan Suci ke ruang tamu.
Mereka semua di kumpulkan disana.
"Bangun semua bangun." Ucap Maharani.
"Uhhh sakit ada apa ini." Ucap Suci.
Mereka semua bangun seperti orang kebingungan.
Betapa kagetnya mereka semua ketika melihat Sekar dan Suci sangat babak bel*r.
Buwono, Bu Siti dan pak Masaid menghampiri mereka berdua.
Belum saja memeluk mereka, tiba-tiba Maharani langsung mencegah mereka.
"Jangan dekat dengan mereka."
Suci dan Sekar sangat ketakutan, dia melihat pak Masaid.
"Mengapa kau melihat ayahku?." Ucap Maharani marah.
"Ayah tolong ayah akui yang sebenarnya." Ucap Suci.
Mereka semua langsung menatap tajam pak Masaid.
"Ada apa ini bapak?." Ucap Bu Siti.
Pak Masaid hanya diam.
Maharani langsung sangatlah marah dan bertanya pada Sekar dan Suci.
"Apa tujuan mu masuk dalam keluargaku."
Mereka hanya terdiam dan menangis.
"Jawab." Maharani langsung menj*mbak rambut mereka berdua.
Buwono langsung meminta Maharani untuk berhenti.
"Jangan sakiti mereka sayang, kasihan." Ucap Buwono.
"Plaaakk." Buwono langsung di tampar oleh Maharani.
"Kamu jangan macam-macam Mas, dan kamu juga jangan ikut campur urusanku." Ucap Maharani.
Sang ibu hanya terdiam dan menangis, dia tak percaya dengan semua yang di hadapannya ini.
Mbah bungkuk langsung membantu Maharani mengungkap kejadian ini.
"Ayo pak Masaid, bicaralah!!." Ucap Mbah bungkuk.
Pak Masaid hanya menunduk, tiba-tiba pak Masaid meneteskan air mata.
------
Bersambung 😊
Jangan Lupa Berikan Komentar Dan Follow Ya 🙏🙏
Cara memberikan komentar dan follow yaitu :
1. Klik 3 Garis Yang Ada Di Sudut Kiri Atas
2. Paling Bawah Isi Kolom Nama, Email, Dan Komentar Yang Ingin Kalian Sampaikan
3. Kirim
Lalu Untuk Memfollow Agar Tidak Ketinggalan Cerita Selanjutnya Klik Tombol Warna Biru Yang Bertuliskan Ikuti Di Bawah Komentar 😊
Komentar
Posting Komentar