JANIN YANG HILANG SAAT AKAN MELAHIRKAN (3)

J4NIN HILANG SAAT AKAN MELAHIRKAN (3)

"Ranum turun nak." Bu Lilis berteriak agar Ranum turun dari meja.

Tiba-tiba saja Ranum loncat dan terlepeset hingga Perut nya tertindih.

"Auuuw Sakit." Ranum merintih kesakitan, saat itu juga D*rah mengalir di sela-sela paha dan kakinya.

"Ranuuuummm." Bu Lilis langsung menghampiri Ranum.

Saat ibunya melihat, kepala cucunya itu hampir sudah terlihat dan rambut di kepala cucunya itu sudah terlihat juga.

Sangat aneh, tidak ada kontraksi sama sekali.

Bu Lilis langsung memanggil Ujang dan Mbok Sur.

Ranum di suruh untuk menunggu sebentar.

"Ujang, istrimu melahirkan, cepat panggil Mbok Sur."

Ujang langsung bergegas menyusul Mbok Sur, dan Bu Lilis langsung kembali ke rumahnya.

Ranum merintih kesakitan, hampir-hampir kepala bayinya itu sudah hampir keluar.

Ranum berteriak sembari d*rah kental dan cairan hitam keluar dari organ intimnya.

"Ya Allah." Ucap Bu Lilis.

Mbok Sur datang bersama Ujang, Mbok Sur langsung membantu Ranum melahirkan.

"Ayo Ranum, dorong dan mengejan pelan-pelan."

Ranum menuruti apa kata Mbok Sur.

Ujang memegang tangan istrinya itu, sampai-sampai dia juga menangis.

"Aarrrgh sakit."

"Auuuw."

Rintihan Ranum terdengar sangat kencang.

Satu jam kemudian anak Ranum terlahir kedunia, semua orang sangat kaget ketika melihat seperti dua tanduk yang terdapat di keningnya itu.

"Sudah ku duga." Ucap mbok Sur.

"Maksudmu apa Mbok?." Ujang menyahut.

"Ayo Adzan kan anakmu itu Ujang." Bu Lilis memerintahkan Ujang untuk mengumandangkan Adzan bayinya itu.

"Allahu Akbar , Allahu Akbar"

Tiba-tiba saja bayinya itu mengelurkan tanduk di keningnya, wajahnya jadi merah dan matanya menjadi hitam.

Ujang terus mengumandangkan Adzan hingga Ranum pun menjerit-jerit hingga menj*mbak - jambak rambutnya sampai rontok.

"Astagfirullah." Bu Lilis menyaksikan pemandangan yang sangat aneh.

Ujang terus saja mengumandangkan Adzan sampai selesai.

Hingga tiba-tiba saja Ranum dan sang bayi normal kembali.

Mbok Sur menggelengkan kepala, dia langsung memotong ari-ari bayi itu. Ujang sangat tidak tenang melihat anaknya yang bertanduk seperti itu.

"Ujang, kuburkan ari-ari bayi kamu, jangan lupa beri sedikit rempah, dan cuci sampai bersih." Ujang pun mengangguk dan pergi kebelakang rumah.

Bu Lilis langsung memandikan cucunya itu, mirip seperti Ujang tapi hanya mempunyai tanduk.

"Saya pikir ini hal yang wajar, mungkin itu bukan tanduk, semoga bisa hilang dengan sendirinya."

Ranum kembali normal dan biasa-biasa saja, dia tidak mengamuk dan meminta yang aneh-aneh lagi.

Ranum langsung menggendong bayi kecilnya itu yang berjenis kelamin laki-laki.

"Sangat tampan, aku akan namakan dia Airlangga."

Ranum mencium bayi kecilnya itu hingga anaknya menangis karena sangat lapar.

"Oweee...Oweee"

Ranum langsung menyodorkan ASI untuk di lahap oleh anaknya. Tiba-tiba saja "Auuuuwww". Ranum menjerit kesakitan.

Puting payud*ra nya itu berdarah, hampir saja putus. Ada bekas gigitan di daerah payud*ra Ranum.

Mbok Sur dan Bu Lilis langsung mengambil bayi itu dan mengecek mulutnya, sangat aneh, bayi yang baru lahir mempunyai dua taring gig yang sangat tajam.

Ranum langsung di obati oleh Mbok Sur dengan rempah-rempah dan doa-doa agar ia cepat sembuh.

"Sementara, jangan berikan dia ASI dulu, coba saja beri air tebu di botol susu." Ucap Mbok Sur.

"Oweeee...Oweeee"

Airlangga masih saja menangis, terlihat dua taring gigi kecil yang sangat tajam.

Bu Lilis langsung memanggi Ujang untuk mengambil Air Tebu.

Ujang lansung mengubur Ari-Ari bayi nya itu. Saat dia akan mencangkul tanah untuk mengubur Ari-Ari itu, Bu Lilis berteriak padanya.

"Ujang, tolong ambilkan Air Tebu untuk putramu."

"Lho, untuk apa Bu?."

"Sudah, ambilkan saja!."

Tanpa basa basi Ujang langsung pergi tergesa-gesa.

Bu Lilis langsung membuatkan Ranum segelas Teh manis hangat dan membuat makanan kecil untuk putrinya itu.

Ranum masih saja merasakan perih di putingnya, anaknya sangat aneh, baru lahir susah mempunyai taring gigi.

"Ranum, kamu akan mengalami masa nifas hingga 40 hari kedepan, kamu harus teliti terhadap pembalutmu, bersihkan pembalutmu sampai bersih, jangan menyimpannya di sembarang tempat." Ucap Mbok Sur.

Ranum hanya mengangguk, dan Airlangga terus-terusan menangis karena lapar.

Oweee....Oweee....

---
Bersambung 😊
Jangan Lupa Berikan Komentar Dan Follow Ya 🙏🙏

Cara memberikan komentar dan follow yaitu :
1. Klik 3 Garis Yang Ada Di Sudut Kiri Atas
2. Paling Bawah Isi Kolom Nama, Email, Dan Komentar Yang Ingin Kalian Sampaikan
3. Kirim 

 Lalu Untuk Memfollow Agar Tidak Ketinggalan Cerita Selanjutnya Klik Tombol Warna Biru Yang Bertuliskan Ikuti Di Bawah Komentar 😊

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Horor : Anakku Hanya Pulang Sebagai Arwah Penasaran (9)