JANIN YANG HILANG SAAT AKAN MELAHIRKAN (4)
J4NIN HILANG SAAT AKAN MELAHIRKAN (4)
Ujang kembali dengan membawa Air tebu pesanan Mbok Sur.
"Ini Mbok."
Ujang langsung menyodorkan air tebu dan Mbok Sur memindahkannya ke botol susu.
Airlangga meminumnya sangat lahap, dia tidak mau di beri ASI.
"Mbok kenapa anakku ketika di Adzani wajahnya merah, apa itu wajar?." Ucap Ujang.
Mbok Sur hanya diam dan tidak menggubris perkataan Ujang.
"Mas, aku ingin ke kamar mandi." Ucap Ranum.
Ujang membantu Ranum untuk pergi ke kamar mandi.
Mbok Sur dan Bu Lilis menjaga Airlangga yang telah tertidur.
"Sur."
"Sur."
"Sur."
Seseorang memanggil namanya, dia tidak tau siapa sosok yang memanggilnya.
Mbok Sur mendekati Suara tersebut dan di susul oleh bu Lilis.
"Siapa Mbok?." Ucap Bu Lilis.
"Tidak tau, ayo kita lihat."
Mbok Sur dan Bu Lilis keluar dari kamar Ranum, tiba-tiba saja seseorang berlari kencang di atap rumah Bu Lilis.
Suaranya sangat bising dan terdengar sangat gaduh, tiba-tiba saja " Braaakk."
Pintu kamar Ranum dibanting keras hingga membuat mereka kaget bukan kepalang.
Mereka semua berlari ke kamar Ranum, mereka lihat Airlangga sudah menghilang.
"Mbok, Air mana Mbok." Ucap Bu Lilis panik.
Mbok Sur langsung mencari Airlangga, Bu Lilis menangis hingga berteriak "Ujang, Ranum."
Ketika Ranum sedang dikamar mandi dan membersihkan pembalutnya, Ujang mengetuk-ngetuk pintu kamar mandi, hingga pembalut Ranum lupa di buang.
"Apa Mas?."
"Itu, ibu manggil kita, Ayo cepat."
Ranum dan Ujang langsung menuju kamarnya.
Sang ibu tengah tertunduk dan menangis, Dia memeluk jaket sang cucu.
"Bu, kemana anakku Bu?." Ranum sangat panik.
Ranum langsung mengacak-ngacak tempat tidurnya, dia mencari anaknya itu.
"Anakmu hilang." Ucap Bu Lilis.
Ujang tidak percaya, dia langsung lemas ketika mendengar anaknya hilang, dan Ranum langsung tidak sadarkan diri.
Mbok Sur kembali dengan nafas yang ngos-ngosan.
"Ujang, apa kau telah menguburkan ari-ari anakmu itu?." Ucap Mbok Sur.
"Astagfirullah, aku lupa menguburnya, karena ibu tadi memerintahkan aku mencari air tebu." Ucap Ujang.
"Kau telah ceroboh." Ucap Mbok Sur.
Ujang berlari menuju belakang rumahnya, saat dia melihat Ari-ari anaknya itu sudah acak-acakan seperti telah dicabik-cabik.
Ujang langsung membereskan ari-ari itu, hingga seseorang memanggil namanya.
"Ujang."
"Ujang."
Saat ia menengok kebelakang, Ujang berteriak "Aaaaaaaaaa."
Dia melihat sesosok Genderuwo berdiri di belakangnya. Dia besar, wajahnya menyeramkan dan bertanduk seperti Airlangga.
Ia menggendong Airlangga, hingga akhirnya Air langga menghilang tanpa jejak.
Ujang berusaha mengejar Airlangga tapi mereka langsung menghilang.
Ujang langsung berlari kedalam rumah dan memberitahu Mbok Sur.
"Airlangga, Airlangga di bawa Genderuwo." Ujang langsung menangis dan nafasnya tidak karuan.
Bu Lilis langsung berteriak dan melempar Ujang dengan bantal.
"Ujang, mengapa kamu tidak mengejarnya." Ucap Bu Lilis marah.
Ujang hanya diam karena saat akan mengejarnya Airlangga sudah hilang.
Mbok Sur menundukan kepala, dia juga ceroboh telah terpancing panggilan suara Genderuwo itu.
"Mbok kita harus apa Mbok?." Ucap bu Lilis.
"Kita harus merelakannya, dia bukan anak Ranum."
Bugh! Ujang mendorong Mbok Sur hingga tersungkur kebelakang.
"Maksud Mbok apa? Mbok menuduh bahwa Airlangga bukan dar*h dagingku?."
Ujang marah seraya membanting pintu, Mbok Sur tidak bermaksud seperti itu, dan Ujang salah paham atas dirinya.
Bu Lilis membantu Mbok Sur berdiri. "Maafkan Ujang Mbok."
Mbok Sur hanya tersenyum dan memahami perbuatan Ujang.
Ranum langsung diolesi sedikit minyak kayu putih di hidungnya.
Ranum pun tersadar, dia langsung menangis kembali.
"Anakku kemana Bu."
Bu Lilis hanya mengelus-ngelus Ranum agar dia bersabar atas kehilangan anaknya.
Mbok Sur langsung pergi kekamar mandi , saat ia akan masuk terlihat sesosok wanita berambut panjang tengah menjil*ti pembalut Ranum.
Ia mengendus-ngendus pembalut itu, sampai bibirnya penuh dengan dar*h.
Mbok Sur langsung terperanjat dan mundur dari kamar mandi itu.
"Ini bukan hanya satu lelembut, bahkan ada dua lelembut yang akan menghancurkan keluarga Ranum."
----
Ditunggu kelanjutannya ya, like dan komenš¤
Komentar
Posting Komentar