JANIN YANG HILANG SAAT AKAN MELAHIRKAN (5)
JANIN HILANG SAAT AKAN MELAHIRKAN (5)
Mbok Sur berlari menuju kamar Ranum dan berkata pada Bu Lilis, "Jangan ke kamar mandi dulu ada sesuatu."
Bu Lilis menatap tajam Mbok Sur, "Kenapa Mbok?."
Mbok Sur berpamitan pulang karena masalah ini semakin rumit.
"Aku pulang dulu, ini tidak kunjung selesai."
Mbok Sur pamit dengan tergesa-gesa. Ujang kembali dengan satu parang di tangannya.
"Mana Mbok Sur itu?."
Bu Lilis kaget bukan kepalang, Ujang seperti orang kesetanan.
"Ujang, mengapa kau ambil parang begitu, Nak?."
Ujang seperti dirasuki, Ujang menatap tajam Bu Lilis dan Ranum yang tengah tidak sadarkan diri.
Ujang langsung memukul-mukul parang itu ke pintu kamarnya.
"Ha-Ha-Ha-Ha." Suara tertawa Ujang sangat mengerikan.
Bu Lilis langsung menggoyang-goyang tubuh Ranum, dia berusaha mengajak Ranum pergi.
Plaaakk!
Tamparan mendarat di pipi Bu Lilis.
"Jangan kau sentuh istriku ini perempuan si*lan."
Bu Lilis menangis ketakutan, itu bukanlah Ujang, tapi dia kerasukan.
Ranum terbangun dan kepalanya masih pusing.
Praang!
Bugh!
Bugh!
Ujang memukul Ranum dengan parang hingga ia tidak sadarkan diri lagi.
"Ranuuummm." Teriak bu Lilis.
Bugh!
Ujang menendang punggung bu Lilis hingga ia tidak sadarkan diri.
Ujang menyeret dan menj*mbak rambut Ranum.
Ia menyeret tubuh Ranum sampai punggungnya seperti tersayat-sayat karena terkena aspal jalanan.
Ranum dibawa kesebuah Gua.
Disana ada Airlangga yang tengah tertidur.
"Aku sangat mencintaimu Ranum."
"Aku akan mengendalikan Ujang agar semua orang tak percaya bahwa kau telah di gauli olehku."
Sosok yang merasuki Ujang tertawa sangat mengerikan.
Saat masa Nifas, Ranum sangat ceroboh.
Lelembut suka pada orang yang ceroboh, apalagi meninggalkan d*rah kotor sembarangan.
Ranum akan di nikahi Genderowo yang merasuki tubuh Ujang.
Ia akan menanam benih-benih anak titisan Genderuwo.
Tidak tanggung-tanggung, Ranum akan melahirkan banyak anak titisan Genderuwo.
Ranum terkulai lemas, diapun tersadar dan tubuhnya sangat sakit.
Ranum melihat Airlangga di depannya.
Ia melihat sosok Genderuwo dihadapannya.
Terlihat Ujang terkapar tak berdaya, Genderuwo itu menyamar menjadi sosok Ujang.
Ranum membekap mulutnya, Ranum harus menyelamatkan putra dan suaminya.
Ujangpun tersadar, ia melihat Ranum di hadapanya.
"Suuutttt."
Ranum menyuruh agar Ujang pura-pura tidak sadarkan diri dan jangan bergerak.
Ujang pun melihat sosok Genderuwo di depannya.
Sontak! Ujang merasa ketakutan.
Dia dan Ranum berencana untuk kabur dan membawa anaknya.
Dalam itungan ketiga mereka harus lari.
Satuu..
Dua..
Tiga..
Mereka berhasil lari dan membawa Airlangga.
"Ayo cepat sayang."
Ranum dan Ujang lari tergopoh-gopoh.
"Mas, ayo Mas."
Mereka berlari melewati hutan yang begitu menyeramkan.
Mereka berlari sambil mengejar Airlangga. Airlangga tidak bersuara.
Mereka merasa aneh dengan keadaan Airlangga.
Ranum mengecek Airlangga, saat ia lihat anaknya itu tiba-tiba. "Aaaaaaaaaa."
Ranum ternyata menggendong bangk*i monyet.
Dia sontak melempar bangk*i itu kesungai.
Ujang tidak menyangka, Genderuwo itu menipunya.
"Ha-Ha-Ha-Ha."
"Kau ingin bermain denganku."
Bugh!
Ranum dan Ujang dilempar ke sebuah lubang dan Genderuwo itu berencana menguburnya.
---
Komentar
Posting Komentar